Selasa, 01 Mei 2012

Konseling Trait and Factor


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Hakikat Manusia
Ada beberapa hal pokok yang dikemukakan William son mengenai manusia, sebagaimana akan dibahas berikut ini:
1.      Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk. Williamson dan Rousseau yang menganggap manusia pada dasarnya  baik dan masyarakat atau lingkunganlah yang membentuknya menjadi orang jahat. Menurut Williamson kedua potensi baik dan buruk itu, ada pada setiap manusia. Tidak ada individu yang membawa potensi baik semata dan begitu pula sebaliknya.tetapi sifat mana yang akan berkembang bergantung pada interaksinya dengan manusia lain atau lingkungannya.
2.      Manusia bergantung dan hanya akan berkembang secara optimal di tengah-tengah masyarakatnya. Manusia memerlukan orang lain dalam mengembangkan potensi dirinya. Aktualisasi diri akan hanya dapat dicapai dalam hubungan atau dengan bantuan orang lain, manusia tidak dapat hidup sepenuhnya dengan melepaskan diri dari masyarakat.
3.      Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik( good life). Memperoleh kehidupan yang baik dan lebih baik lagi merupakan kepedulian setiap orang.  Usaha manusia itu bukan hanya ingin berkembang secara vertikal saja, tetapi juga secara horisontal. Perkembangan satu aspek kepribadiannya dipertinggi dan aspek-aspek lainnya diperluas.
4.      Manusia banyak berhadapan dengan pengintrodusir konsep hidup yang baik, yang menghadapkannya pada pilihan-pilihan. Dalam keluarga, individu berkenalan dengan konsep hidup yang baik yang diajarkan orangtuanya. Di sekolah, dia memperolehnya dari guru, selain itu juga dari teman dan anggota masyarakat yang lain.
5.      Hubungan manusia terkait dengan konsep alam semesta. Williamson menyatakan bahwa konsep alam semesta dan hubungan manusia terhadapnya sering terjadi salah satu dari (1) manusia menyendiri dalam ketidakramahan alam semesta atau (2) alam semestanya bersahabat dan menyenangkan atau menguntungkan bagi manusia dan perkembangannya
6.      Manusia merupakan individu yang unik. Ambillah contoh tentang dua orang yang melakukan aktivitas yang sama, misalnya kebiasaan belajarnya; yang seorang mungkin lebih mudah menangkap pengertian melalui penglihatan sedangkan yang lain melalui aktivitas mendengarkan; yang pertaman lebih senang menjadwalkan belajarnya pada pagi hari, sedangkan yang kedua pada malam hari; yang satu membutuhkan suasana yang tenang, beda yang satu lagi dapat belajar atau tidak merasa terganggu untuk belajar pada suasana agak gaduh dan sebagainya.
7.      Manusia memiliki sifat-sifat yang umum. Disamping kita dapat menemukan keunikan individu, dapat pula kita amati adanya sifat-sifat yang umum dan terdapat pada manusia.
8.      Manusia bukan penerima pasif pembawaan dan lingkungannya. Ancangan trait and factor berpendapat bahwa manusia dalam perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan atau aspek hereditas dan lingkungan. 
B.     Hakikat konseling
1.      Pandangan umum mengenai konseling
Tentang kedudukan konseling, Williamson berpendapat bahwa konseling lebih luas psikoterapi. Alasannya, psikoterapi sering dibatasi oeleh antara lain: (a) aspek perkembangan pribadi yang bersifat emosional, (b) seringkali konflik diri dipandang terlepas dari kehidupan nyata klien, (c) seringkali terbatas pada penilaian klien terhadap pengalaman-pengalaman pribadinya dan bukan mengenai tingkah laku aktualnya di dalam situasi sosialnya. Sebaliknya konseling memberikan perhatian pada interaksi pribadi dengan lingkungan sosial dan kebudayaan. Konseling memperhatikan keduanya, baik isi pada penyesuaian diri dan sikap individu terhadap penyesuaian dirinya.
2.      Pengertian konseling
Williamson mengajukan batasan konseling yang bermacam-macam, sebaga hasil dari perkembangan konsepsinya.
a         pengertian konseling yang pertama konseling adalah suatu proses yang bersifat pribadi dan individual yang dirancang untuk membantu individu mempelajari bahan ajaran (subject matter) di sekolah, mengembangkan sifat-sifat kewarganegaraan, nilai-nilai sosial, pribadi dan kebiasaan ( yang baik).
b        Pada definisi kedua, konseling adalah bantuan yang bersifat individual, personal yang diliputi oleh suasana permisif dalam mengembangkan keterampilan dan mencapai self-understanding dan self-direction yang secara sosial di benarkan.
c         Pada perkembangan berikutnya, didefenisikan: konseling  adalah satu jenis khusus dari hubungan kemanusiaan yang relatif singkat antara konselor yang mempunyai pengalaman yang luas dalam masalah perkembangan manusia beserta cara / tehnik memfasilitasi dengan learner (klien,siswa) yang menghadapi kesukaran dalam usahanya mengarahkan dan membina perkembangannya lebih lanjut.
C.    Perkembangan tingkah laku manusia
Perkembangan tingkah laku manusia yang pada dasarnya berkembang menjadi dua macam yaitu individu yang bebas masalah dan individu yang bermasalah.
1.      Masalah dan faktor penyebabnya
v  Pengkategorian masalah secara psikologis yang terkenal dalam konseling trait and factor ada dua, yaitu modelnya Bordin dan modelnya Pepinsky.
a.       Menurut Bordin
Ø  Dependence (bergantung), contoh : dalam setiap ulangan saya belum yakin atas kebenaran jawaban saya kalau tidak melihat jawaban teman saya.
Ø  Lack of information ( kurang informasi)
Ø  Self-conflict ( konflik diri)
Ø  Choice anxiety ( takut memilih )
Ø  No problem ( bukan masalah-masalah di atas), dalam arti individu mengalami masalah yang tidak dapat digolongkan kepada masalah- masalah diatas atau masalah lain.
b.      Menurut Pepinsky
Ø  Lack of assurance ( kurang percaya pada diri sendiri).
Ø  Lack of information ( kurang informasi)
Ø  Lack of skill ( kurang keterampilan)
Ø  Depedence (bergantung )
Ø  Self- conflict (konflik diri)
v  Faktor Penyebabnya
a.       Faktor internal
Ø  Individu banyak dipengaruhi kehidupan emosi, sehingga kemampuan berfikir rasionalnya terhambat.
Ø  Potensi-potensinya kurang berkembang atau tidak mendapat kesempatan berkembang secara penuh
Ø  Kurang memiliki kontrol diri
Ø  Memiliki kekurangan tertentu, baik cacat fisikmaupun mental dan yang merupakan faktor keturunan.
b.      Faktor eksternal, antara lain
Ø  Perlakuan orang tua, sikap orang tua yang terlalu menekan, menolak, maupun terlalu melindungi merupakan sumber timbulnya masalah
Ø  Kondisi lingkungan dan masyarakatnya (meliputi lingkungan fisik dan sosial)
Ø  Pengalaman atau sejarah pribadi yang menimbulkan trauma.
Ø  Ada tidaknya kesempatan mengembangkan diri,  baik yang menyangkut situasinya maupun pendukung (orangnya)
2.      Konsep pribadi yang ideal
Pribadi ideal menurut ancangan trait and factor dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.       Pribadi yang ideal adalah apabila pribadi tersebut mampu menggunakan kemampuan berfikir rasionalnya untuk memecahkan masalah-masalah kehidupannya secara bijaksana.
b.      Dapat memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta mampu dan mau mengembangkan segala potensinya secara penuh (khusus potensi baiknya)
c.       Memiliki motivasi untuk meningkatkan atau menyempurnakan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar