BAB I
PENDAHULUAN
Pemenuhan
kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh
tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan
yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang
karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan
besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu
membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Oleh
sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli,
menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan
kebutuhan.
Rumah makan itu sendiri memiliki tantangan
untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas
pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti
lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus
diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan
yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga
dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh
pelanggan.
Bila
ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam
melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal
ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan.
Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama restoran bergeser dari sekedar
menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan
memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang
kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula di
restoran disajikan pula hiburan musik.
Industri restoran dan/rumah makan
hingga saat ini masih dinyakini sebagai salah satu bentuk usaha ekonomi yang
memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis sekalipun. Namun
demikian dalam periode yang sama banyak restoran yang gulung tikar, karena
tidak mampu lagi mempertahankan jumlah pengunjungnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Rumah Makan dan Restoran
Definisi
Rumah Makan dan Restoran : Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah
setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan
hidangan dan minuman untuk umum. Dalam SK tersebut juga ditegaskan bahwa setiap
rumah makan harus memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah
makan yang sehari-hari mengelola dan bertanggungjawab atas pengusahaan RM
tersebut. Usaha-usaha lain yang sejenis dan tidak termasuk dalam Usaha Rumah
Makan dalam definisi ini adalah Usaha Restoran, Usaha Tempat Makan dan Usaha
Jasa Boga (Catering). Sedangkan restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang
jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen,
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum.
Pengusahaan restoran meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran
sebagai usaha pokok dan jasa hiburan didalam bangunan restoran sebagai usaha
penunjang yang tidak terpisahkan dari usaha pokok sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan teknis yang ditetapkan. Pemimpin restoran adalah seorang atau lebih
yang sehari-hari mempimpin dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan usaha
restoran tersebut, sedangkan bentuk usaha restoran ini dapat berbentuk
Perorangan atau Badan Usaha (PT, CV, Fa atau koperasi) yang tunduk kepada hukum
Indonesia.
B.
Tips untuk Membuka Usaha Rumah Makan
Bisnis rumah makan memang gak pernah mati.
bagaimana bisa seperti itu? iya, bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat
tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka
semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa
saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi
tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini,
kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah
teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.
Mulai dari menghitung kemampuan diri,
keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha
rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi
ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli
memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga
ahli yang bisa memasak bisa direkrut.
Persiapan dalam memulai bisnis
restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana.
Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa
diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia
dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat
fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau
alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu. Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah
tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha,
sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah
sarana.
Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko
besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita
jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun
jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi
keuntungan yang berlipat ganda. Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut
untuk bisa membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang sukses
berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu menjualnya lagi.
Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi
tidak bisa menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di
tempat-tempat yang ramai pengunjung. Bisnis makanan bukan milik kaum wanita
saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan
yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.
Untuk bisnis makanan, jika anda bingung
memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan
anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak
dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak
dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.
Usaha rumah makan juga sangat sensitif
terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul
ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan
coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.
Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya.
Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang
saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini sangat
diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa
pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD
(Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh notaris.
C. Cara-cara
Meraih Kesuksesan dalam Berbisnis Rumah Makan
Beberapa tahun ini perkembangan usaha makan meningkat
drastis, mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang makanan modern (kafe
& resto). Berdasarkan hasil penelitian & pengembangan usaha kecil
menengah (UKM) dibeberapa daerah di Indonesia, rata-rata pendapatan pengusaha
makanan dan minuman kaki lima dan rumahan berada diatas rata-rata upah minimum
regional. Jadi berdasarkan fakta tersebut anda dapat menjadi jutawan dengan
membuka usaha makanan. Berikut 8 hal yang harus diperhatikan untuk membuka
usaha makanan:
1. Modal awal usaha
Modal awal usaha dapat dari modal sendiri,
meminjam di koperasi, mencari rekanan yang bisa diajak kerjasama, atau bank
melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.
2. Menentukan lokasi usaha
Pilih lokasi harus memperhitungkan modal yang
dikeluarkan, jangan sampai modal anda habis hanya untuk membeli atau menyewa
tempat usaha. Pilihlah lokasi yang strategis seperti kawasan perkantoran,
sekolah, kampus, pasar atau mal, perumahan atau tempat wisata.
3. Sediakan menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda
melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu,
pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat
persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
4. Pilihlah pasar
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar
merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman.
Walaupun anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai selera konsumen
ini akan menimbulkan kendala bagi usaha anda.
5. Sumber daya manusia / tenaga kerja
Karyawan dapat dibagi kedalam kelompok tukang
masak, pelayan dan kasir. Tapi bila usaha tergolong kecil, 1 orang juga cukup
un mempermudah pekerjaan anda.
6. Pemasok bahan baku
Mempunyai pemasok tetap yamg dapat memasok
semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran
proses produksi.
7. Perizinan usaha
Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus
izin usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin
ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin timbul
dikemudian hari.
8. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut masih menjadi
pilihan utama dalam usaha makanan. Pelayanan yang memuaskan akan membuat
pelanggan merekomendasikan usaha makanan anda ke teman atau relasinya sehingga
usaha anda akan cepat dikenal. Selain itu, promosi dapat dilakukan melalui
media spanduk, papan nama, pamflet atau leaflet.
Rahasia Sukses Rumah Makan Padang
Semua
orang sudah tahu masakan padang memang lezat, kelezatannya sudah tersebar
keseluruh dunia, bahkan rendang padang di nobatkan sebagai salah satu makanan
terlezat di dunia, masakan padang dapat diterima oleh lidah banyak orang,
seorang teman berkewarganegaraan Norwegia sangat suka dengan rendang, dia makan
rendang tanpa nasi persis seperti cara makan steik, katanya kalau makan pakai
nasi rasa bumbunya akan pudar oleh nasi. Bila anda berkunjung ke padang justru
anda tidak akan menemukan yang namanya Rumah Makan Padang, karena semua rumah
makan di Padang menunya adalah masakan padang, sehingga tidak perlu di beri
embel embel masakan padang, bila ada rumah makan yang memiliki menu selain
masakan padang barulah diberi nama rumah makan sesuai dengan daerah asalnya
misalnya rumah makan sunda atau soto betawi, pecel lele jawa timur. Rumah makan
Padang dapat kita temui kemana saja kita bepergian sehingga banyak yang
bertanya tanya pa sih rahasia sukese Rumah makan Padang.
Selain
tampilannya yang khas membuat orang dapat dengan mengenali nya. Makanan di
jejer di bagian etalase depan sehingga dapat terlihat dengan mudah dan tentunya
dengan menunya yang bervariasi dan menggugah selera. Selain pemilihan lokasi
yang tepat, ternyata Rumah makan Padang memiliki manajemen yang unik dalam
menjalankan roda bisnisnya. Dalam manajemen Rumah makan Padang biasanya dibedakan
dengan dua sistem.
Sistem
pertama pemilik merangkap koki tentunya semua di handle sendiri. Sistem kedua
pemilik atau pemodal bekerja sama dengan koki atau lazim disebut dengan tukang
masak, tukang masak akan mencari tim nya sendiri yang bertugas untuk membantu
belanja, memasak, menghidang, cuci piring dan kebersihan. Pemilik modal
memiliki tim yang relatif kecil yaitu orang kepercayaannya yang bertugas di
bagian keuangan dan kasir.
Setiap
hari bagian keuangan akan memberikan uang untuk belanja harian kepada yang
bertugas belanja. Bagian kasir bertugas menerima uang pendapatan harian, bagian
keuangan akan menghitung pendapatan dan pengeluaran harian dan bulanan,
termasuk gaji karyawan.
Pendapatan bersih di bagi antara pemilik modal dengan tukang masak dengan porsi yang sudah disepakati biasanya 60:40, sebelum di bagi biasanya kedua pihak sepakat untuk menyisihkan sebagian untuk tabungan warung, yang nantinya berguna untuk sewa toko atau biaya tak terduga. Sistem ini sangat sesuai dengan sifat orang minang yang egaliter denga falsafah nya yang terkenal lamak dek awak katuju dek urang
Pendapatan bersih di bagi antara pemilik modal dengan tukang masak dengan porsi yang sudah disepakati biasanya 60:40, sebelum di bagi biasanya kedua pihak sepakat untuk menyisihkan sebagian untuk tabungan warung, yang nantinya berguna untuk sewa toko atau biaya tak terduga. Sistem ini sangat sesuai dengan sifat orang minang yang egaliter denga falsafah nya yang terkenal lamak dek awak katuju dek urang
Dari
sistem bagi hasil ini dapat kita lihat sebuah transparansi dari manajemen Rumah
makan Padang. Tukang masak bisa tahu berapa pendapatan setiap harinya, pemilik
modal juga tahu berapa pengeluaran harian dan bulanan. Dengan sistim bagi hasil
ini pemilik modal bisa menjamin keberlangsungan usahanya karena tukang masaknya
tidak akan meninggalkannya begitu saja, sudah menjadi kebiasaan tukang masak
yang handal sering di bajak oleh pemilik modal lain dengan iming iming
pendapatan yang lebih tinggi, demikian sebaliknya tukang masak juga akan
memilik rasa memiiki yang tinggi.
Sistem
yang demikian memungkinkan pemilik modal bisa memilik lebih dari satu Rumah
makan Padang, jadi jangan heran bila Rumah makan Padang bisa buka cabang dimana
mana. Jadi belum tentu pemilik Rumah makan Padang itu juga pandai masak.
BAB
III
KESIMPULAN
Saat ini usaha rumah makan sedang banyak
digemari oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari sekedar hobi memasak
hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha rumah makan. Di Indonesia banyak
sekali berbagai macam makanan khas, seperti makanan khas sunda, makanan khas
padang, makanan khas yogyakarta, makanan khas jakarta, dan masih banyak lagi.
Bisnis rumah makan adalah bisnis yang menjanjikan, tetapi tak jarang para
pengusaha rumah makan gulung tikar karena tidak dapat mempertahankan jumlah
pengunjungnya dan kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.
Usaha dalam mengembangkan bisnis restoran
dan/rumah makan dapat berkembang dengan pesat apabila dapat mempertahankan
konsistensi rasa, kontrol mutu dan pelayanannya. Sehingga para pengusaha
dibidang ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bisnis restoran dan/rumah
makan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan produk, mutu pelayanan,
administrasi dan pengawasannya. Karena
itu dengan menjadi pengusaha rumah makan semua orang bisa meraih keuntungan
yang sangat banyak.
DAFTAR
PUSTAKA